Sabtu, 22 Januari 2011

Masih Tentang Cinta

Aku tak ingin menjadikan cinta seperti senapan yg siap menembakku….

Aku tak ingin membuat cinta seperti onggokan arang yang hanya diam di tempat…

Aku tak ingin mengubah cinta seperti dedaunan…yang gugur lalu hilang bersama angin…

Aku takkan pernah menjadikan cinta sebagai sesal yg kekal membekas di hatiku…

Aku ingin cinta selalu ada

Menghias tiap celah hidup yg kulewati

Aku ingin cinta tetap hidup

Menjadi cerita indah yg akan ku kenang di masa tuaku

Aku ingin cinta itu bertahan

Hingga ajal datang menjemputku….

Hahhh….semua masih tentang cinta…

Semua masih terpesona oleh cinta…

Begitu pula diriku….yang memuja cinta di hatiku…

Selama ada kamu…selama itu pula aku akan selalu mengenal cinta…

DOA

Ya... Tuhan
Jika ajalku tiba
Lpangkanlah kuburku
Terangilah dengan cahayaMu
Karena aku takut
Akan kegelapan

Ya...Tuhan
Aku tak kuasa
Mengikuti jejak Sahabiah
Tersadari ku bukan bagian darinya
Akankah bersama?
Harap cemas menyelimuti jiwa
Karena maqam berbeda

Pintaku padaMu
Bila ajalku tiba
Perlihatkan wajah mereka
Walau dari kejauhan.

DIA

Siapa dia...
Yang lewat di hadapanku
Berlagak angkuh
Dari mana dia...
Yang selalu membuat keanehan
Akan ke mana dia..
Biarkan ia pergi
Adanya dia kacaukan suasana
Sudah saatnya dia pergi
Apa yang terjadi...
Tiba-tiba aku merasakan
Ada yang lain di hatiku
Rupanya aku yang aneh
Kenapa tiba-tiba aku rindu
Apa kehebatannya
Hingga ia hadir disetiap mimpiku
Dimana dia...
Haruskah ku mencari?
Untuk mengajaknya kembali
Baru aku tahu
Rupanya dia
?????????????

Ungkapan Kasih

Seorang ibu berkata pada suaminya
Aku ingin mati mendahuluimu
Betapa aku tak sanggup
Saat maut menjemputmu
Aku menyaksikannya

Sepasang bola mata

Rona wajah meratap di altar kebahagiaan
Beraroma gincu berirama syahdu
Mengukir senyum terbalut kepuraan
Terselimuti gaun bermahkota

Wajah lugu berhiaskan jejaring rasa
Menyembunyikan kesedihan di balik jubah kuning
Meronta-ronta naik di altar kebahagiaan
Gincu berlalu bersama kristal bening
Potret si kembang duduk bersama pangeran

Bola mata di bawah altar kebahagiaan
Berbinar memandang gaun diemaskan
Menyelam ke dalam samudra merah jambu
Menemukan noktah merah merona
Rupanya si kembang meronta menelusuri lilitan duri

Duhai kembang bergaun diemaskan
Terbanglah engkau bersama waktu yang terus menari
Mengarungi semesta bersama tarian jiwa
Lenyapkan kerisauanmu akan binarnya sepasang bola mata

Sepasang bola mata tetap tersenyum
Dan akan tetap melukis senyuman
Meski dengan warna yang retak

Keikhlasan

Keikhlasan sifatnya non material
Rela hati menelusuri kehidupan
Dengan tetesan keringat dan air mata
Dengan pengorbanan sebuah eksistensi diri
Hanya untuk mengubah paradigma semesta

Keikhlasan bagian dari spiritualitas
Sedang spiritualitas tak terukur oleh material
Wajah yang manis menjadi legam
Terkena panasnya terik sang surya
Hanya untuk mengharmonisasikan semesta.

Adakah keikhlasan tersimbolkan
Sedangkan simbol adalah representase makna
Bukankah simbol tuntutan syariat
Dalam upaya menapaki jalan spiritual
Ataukah keikhlasan tersimbolkan dalam bentuk kepanitiaan di LK
Tersimbolkan melalui tetesan keringat peluh tanpa bahasa

Keikhlasan adalah bagian dari spiritualitas
Menemukan spiritualitas melalui keikhlasan memberi
Dan tersingkapnya tabir
Jadikanlah diri milik semesta
Semesta merindukan sentuhan dan belaian tangan kita.

Puisi tuk Sahabat

Mega bertebaran di langit jingga sore itu.
Senandung kata bernada terbawa angin
Yang menari di sela reranting.
Bersuara merdu bak perindu merindu.

Wajah manis duduk di altar ketermanguan.
Menikmati penantian dalam kesendirian.
Mencari asa yang masih tertinggal di antara realitas.
Mungkinkah harap itu menjadi nyata.
Wujudkan impian dalam khayal.

Bilakah dermaga hidup terlabuhi.
Menukar sunyi dalam kegaduhan.
Menghadirkan keriangan dalam keramaian.
Menjadikan senandung cinta dari pencinta
Lebih bermakna...

Tarian waktu yang tak terhenti.
Berkuasa membawa diri pada masa dan ruang kepastian.
Musim semi itu akhirnya terjemput.
Pijar-pijar bahagia bergelayut di taman sang pencinta.
Menyesakan dada hingga tak mampu berkata

Ikrar suci yang terlantun.
Menjadi saksi cinta abadi

Puisi Ijo - Putik

Hati terusik menghiba tak terkira
Merana dalam suasana hampa.
Bagai perindu yang merindukan janji.
Janji terpatri akan kearifan...lokal.

Harapan dan impian menerawang.
Jauh menembus batas getaran rasa.
Si kupu tak punya daya.
Karena tak punya Ce-Ve.

Pikiran melayang.
Karena bukan bagian dari pilihan.
Karena memang bukan pilihan.
Sayang...harapan ingin menjadi yang beda
Diantara bidadari.
Punah...

Menelusuri relung-relung hati.
Kepastian akan wajah yang terpoles...dan
Tersadari...tak memiliki Ce-Ve.

Jadi gimana doooonk?????

Entah

ENTAH...

Entah...
Dalam dekapan rasa
Untuk berapa kali aku duduk di sini.
Entah...
Dalam dekapan rindu.
Berapa kali lagi aku akan di sini.
Saat ini...
Dengan segala asa.
Masih duduk di dermaga tua ini.
Entah...sampai kapan aku di sini
Mungkin...ya...mungkin.
Sampai tidak ada lagi dermaga
Di kota ini.
Entahlah...

Seputih Hati

saat ini aku akan pergi jauh.
demi kerinduanku yang semakin sangat..
demi sebuah pengabdian.
pada ayah bunda

jujur aku akui
aku masih mengingatmu...

Dan...
aku tak akan bisa melupakanmu.
Dan...yakinlah
aku akan menunggumu di dermaga.

Rindu

Kawan...janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru memulainya

Di kejauhan aku merasa tersiksa
Suka-duka yang aku lewati sendirian
Tak akan bisa tergantikan
Dan tak seindah selain bersama kalian

Aku rindu tuk menyelimuti para kader Kohati
Dikala malam saat mereka terlelap
Rindu kemarahan dan air mata para kader ikhwan
Karena aku selalu dituduh mencipta masalah.

Kepergianku untuk menjauh dari kalian
Bukan karena aku membawa masalah
Sungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga
Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.

Kawan...
Ber-HMI harus ikhlas dan sabar
Dan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensi
Seandainya..kalian menghadapi suatu masalah
Anggaplah itu adalah bunga romantisme
Ritmes dari suatu perjuangan

Janganlah tak ada sapa
Janganlah tak ada senyum
Janganlah ada kata melarikan diri dari sekret
Dan...
Janganlah ada kata pengunduran diri
Meskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.
slamat tuk aswin sebagai kecab palu

Bagaimana kau akan tau

Bagaimana kau akan tahu
Segala perasaan yang membebaniku
Sedang jarak memisahkan aku denganmu

Bagaimana kau akan tahu
Bahwa aku disini begitu mengingatmu
Sedang kita tak pernah berkata.

Bagaimana kau akan tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Sedang dirimu selalu merasa ragu

Bagaimana....

Bisik

Detik-detik ketika ku terlempar
Dalam kenestapaan
Ku cari perpaduan kata
Hambar makna diri

Menelusuri tebing batas reaksi
Tak sanggup ku telisik jiwa
Ketika terhenyak ku sadari
Cukup hati yang bersaksi

Setiap jejak ada tuntunan
Langkah mawas diri mesti tertata
Cucuran air mata
Tatapkan kepasrahan

Ya Rabbi
Tidurkan aku malam ini
Tanpa mimpi apa-apa

Dan seandainya telah tiba penantianku
Untuk menghadapMu
Jangan bangunkan aku
Ketika fajar telah muncul di ufuk timur

Aku ingin berbaring
Untuk selama-lamanya di sisiMu
Tanpa terganggu kenesbian waktu.

Berubah

Dari sebatang kangkung
Berubah menjadi setetes sperma
Merangkak kemudian berlari
Kembali merangkak lalu mati

Kecantikan berakhir dengan kerutan
Kegagahan awal dari kerentahan
Kerapuhan akhir dari ketangguhan
Kehidupan patner dari kematian

Kehidupan tercipta apa adanya

Kitalah yang membuat kehidupan jadi ada apanya.

Hidup ini bukanlah permainan

Tapi kita yang mempermainkan hidup

Tiada yang pasti

Tetap juga nda mungkin

Hidup ini hanya proses kawan

Acuh tak acuh saja akhirnya...

Roman Wajah

Hari demi hari terus berlalu
Ku lewati malam bermandikan kerlip bintang
Aku teringat masa kecil bersama keluh derita
Tanpa sadar membuat mataku basah

Ku lalui jalan berbukit terjal
Berjalan sambil meneteskan air mata
Dengan rintihan keterasingan
Mendesah oleh kesepian

Roman wajahku terpantul nestapa
Terpisah bertahun-tahun dengan ayah bunda
Terpisah dengan orang-orang ku kasihi
Sedang rintangan sering datang menyapa

Dengan mata kosong menerawang jauh
Di tanah rantau aku sering terluka
Pada siapa akan ku tumpahkan air mataku
Saat ini...aku masih dapat berucap
Aku masih punya harapan.

Galau

Bila karena aku hati kalian terusik
Bila karena aku selalu menjadi sumber masalah
Biarlah akan ku tanggung semuanya
Walau sesungguhnya aku merasa berat.
Karena aku tidak egois

Teringat suatu malam yang kelam
Aku mengusik ketentraman kalian
Ketahuilah...aku tak sengaja
Aku rasa itu biasa-biasa saja

Tapi...kalian harus tahu
aku sangat mencintai komunitas ini
Aku tak pernah sanggup mencintai yang lain
Sampai akhir hiduppun aku akan senantiasa mencintainya
Biarlah aku akan mencintai dari kejauhan

Teman...
Di balik tetesan air mata
Aku hanya ingin berucap
Aku harus pergi
Entah ke mana...

Sahabat

Sepotong hati yang risau dalam kesendirian
kadang hatiku terluka...sahabat
Bila bersama kalian
Entahlah...

Aku melarikan diri bersama luka
Tersayat akibat sengatan pedang yang menghunus tubuh
Terpaksa ini ku lakukan
Bentuk upaya refleksi diri

Terima kasih atas kejujuran kalian
Yang telah menyadarkanku... sahabat
Bahwa aku tak pantas berada di komunitas ini
Komunitas orang-orang suci

Kenangan yang meluluhkan hatiku
Aku hanya bisa berucap 'selamat tinggal'
Ku paksakan...aku harus pergi
Mungkin di sana
Jiwaku akan menemukan cahaya.

Persaudaraan

Kata ikhwan...(bukan bakwan ya..)
Persaudaraan adalah pondasi jamaah
Susah dan senang kita rasa bersama
Saling memberi dan menerima

Bagi akhwat..persaudaraan itu
Kalau jumpa saling jabat tangan
Cium pipi kiri dan pipi kanan
Dan saling berpelukan

Duh aneh...
kenapa gadis itu tidak dijabat tangannya?
Mengapa ia tidak disapa dan dipeluk?
Rupanya...gadis itu berjilbab gaul
Dan bertingkah agak aneh kayak selebritis

Wah gawat...
Itu pertanda persaudaraan hanya sekedar simbol wat...
Substansinya nihil
Mari kita melacak persaudaraan di balik makna
Dan menyebarkan kebaikan.

Harapan

Jauh aku memandang
Menatap langit yang tenang dan damai
Terlihat cantik berhiaskan bulan bintang
Bisakah aku seperti langit...?

Saat aku duduk berdiam diri di pantai
Ku pandangi batu karang
Yang tak pernah goyah sedikitpun
Walau dihantam ombak
Yang menggulung besar sekalipun
Bisakah aku seperti batu karang...?

Saat ku tatap wajah ibu
Dikala ia terlelap diwaktu malam
Ia begitu tabah dan tegar
Menjalani suka duka kehidupan
Kelembutan menghiasi tutur katanya
Selalu dipuja oleh kekasihnya
Bisakah aku seperti ibu...

Sayang seribu sayang
Aku bagaikan buah jatuh
Yang sangat jauh dari pohonnya...

Perjaka Pemalu

Suasana hati galau menyilau
Merana dalam hampa menyapa
Nelangsa hadir menyindir
Merayap pelan dalam waktu tak menentu

Ku lahir dalam sembilan bulan berjalan
Menggeliat menerpa ibunda menyapa canda
Ku besar dalam sepi tak bertepi
Terbalut dalam rindu yang sendu

Lagu lama kembali mengalun merdu
Ditemani desau angin risau
Menyebut nama-nama dengan malu
Merenda hari-hari dalam galau menghalau

Kini aku bukan balita yang banyak meminta
Kini aku bukan anak-anak mengarak jarak
Aku bukan pula remaja yang manja
Aku merasa dewasa karena ingin meminang ustadzah

Namun, masih tersisa asa yang tak biasa
Adakah ustadzah yang tak bermadzab feminis
Tapi bersikap manis pada anak-anak yang mau pipis
Atau mimpikah bila melati mesti menanti
Perjaka pemalu yang ragu melulu

Dalam bingkai cita yang tertata
Antara cinta dan derita
Tanpa peduli tahta atau harta
Inilah rangkai kata-kata terbata
Yang ku pinta hanya data dan fakta
Bersediakah dikau menjadi ustadzah di rumah ta
Bersediakah diakau menjadi ustadzah di gubuk tak berbata

Kelopak bunga merekah bermahkota
Kuncupnya mengecup mengatup mata
Orang tuaku sudah sangat renta
Mengharap mantu dan cucu tuk berbagi cerita
Mudah-mudahan saja mertua tak gila harta
Karena sang perjaka masih kurang jata
Untuk melamar ustadzah dengan permata

DI UJUJNG DERMAGA

Cuaca mendung di kala senja
Angin berhembus begitu kencang
Seorang wanita berkerudung putih
Serasi dengan bajunya yang berwarna pink
Duduk di ujung dermaga
Tatapannya penuh harap
Sesekali ia tersenyum
Sesekali ia termenung
kerudungnya basah terkena percikan ombak
Senja tlah berganti
Ia masih sendirian duduk di dermaga
Tiba-tiba seorang lelaki tampan dan kaya
Mendekati dan menyapanya
Lelaki itu mengajaknya pergi
Wanita berbaju pink di ujung dermaga menolaknya
Dan berkata"Aku sedang menanti kekasihku".

Kamis, 06 Januari 2011

skema dan bagan dalam struktur organisasi

A. LATAR BELAKANG

Sejak jaman dahulu kala, manusia dikenal dengan makhluk sosial yang artinya hidupnya cenderung berkelompok dan membutuhkan satu sama lain, karena dengan hidup berkelompok akan jauh lebih mudah dalam melangsungkan kehidupannya dibanding bila hidup menyendiri,
Dan biasanya dalam suatu kelompok tersebut ada seseorang atau beberapa orang yang akan menjadi panutan bagi yang lainnya guna menyesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi sehari hari.
kemudian istilah itu dikenal dengan nama peradaban, dimana ada aturan atau hukum, baik yang tertulis maupun yang tak tertulis. sehingga secara disengaja maupun tidak disengaja terbentuklah suatu organisasi diantara mereka, dan didalam organisasi itu terdapat berbagai macam structur organisasi yang menyesuaikan adat dan budaya mereka yang bersangkutan.
Seiring dengan berkembangnya berbagai macam ilmu pengetahuan di jaman modern, tak terkecuali ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan manusia yang kemudian dikembangkan menjadi Organisasi modern dan didalamnya terdapat metode dalam menjalankan suatu Organisasi.

B. PENJELASAN.

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebut pun akan ikut membaik.sedangkan
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.

C. TYPE DAN BENTUK ORGANISASI

Dalam pembentukan suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan , diantaranya
a. Organisasi Niaga ( yang bertujuan untuk perdagangan)
b. Organisasi Sosial (yang bertuan untuk mensejahterahkan anggotanya)
c. Organisasi Regional & International (untuk melakukan kerjasama dengan dunia luar maupun dunia dalam)
d. Organisasi Politik (yang bertujuan untuk bisa menjadi penguasa wilayah)
dari pada contoh beberapa organisasi yang dikelompokkan sesuai tujuannya dapat dirumuskan type dan bentuk organisasi tersebut, diantaranya :

1. Type organisasi.
a. Mendatar (flat)‏
ciri-ciri :
Ø Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
Ø Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
Ø Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
b. Piramida terbalik.
Ø Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian.
c. Tipe Kerucut
Ø ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu
jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

2. Bentuk Organisasi
Memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau
sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah
bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang
elips.
Dalam menggambar bagan organisasi dapat menggambarkannya dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar.
Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kearah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kearah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran,
bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kearah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”

D. KESIMPULAN

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa suatu organisasi bukanlah hanya sebuah nama melainkan tindakan nyata, yang tentunya harus juga didukung oleh sumber daya manusia yang bersangkutan dan berperan aktif didalam organisasi itu sendiri. dengan demikian maka diharapkan suatu organisasi itu dapat berhasil dengan baik.

Metode Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Metode Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi:

Cara lain untuk memahami tindak komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
a. Kewenangan Tanpa Diskusi

Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.

Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

b. Pendapat Ahli

Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.

Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.


c. Kewenangan Setelah Diskusi

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.

Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

d. Kesepakatan

Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.

Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:

* jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
* tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
* kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.

Rabu, 05 Januari 2011

Organisasi Merupakan Sistem Sosial dan Sudut Pandangnya

1. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL

Organisasi meruapakan kumpulan 2 orang atau lebih yang berkerjasama dalam mencapai tujuan bersama, dari pengertian tersebut dapat disimpulkan organisasi merupakan sebuah perkumpulan social karena organiasi itu harus lebih dari satu orang, mempunyai tujuan yang sama, ada berbagai tujuan, seperti untuk mensejahterakan anggotanya masing, dalam kepemerintahan Indonesia juga dapat disebut organisasi karena terdiri dari lebih dari satu orang dan mempunyai tujuan yang sama yakni, mensejahterakan rakyat Indonesia, memajukan kesejahteraan Negara yang kita cintai ini.

Setiap manusia diciptakan sebagai makhluk social, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, maksudnya bukan menjadi tergantung kepada orang lain, tetapi disini dimaksudkan manusia di bumi ini hidup saling membantu satu sama lainnya, seperti pedagang dan pembeli, pekerja bangunan dan pemilik modal atau proyek bangunan tersebut, dapat kita bayangkan, jika satu sama lain manusia tidak peduli atau tidak terdapat rasa social, Negara kita tidak akan maju, saling egois dan saling merasa hebat, bahkan sebaliknya Negara kita akan anjlok karena tidak adanya rasa social yang dapat menimbulkan rasa kesatuan dan persatuan.

Setiap manusia yang dalam kehidupannya harus mempunyai relasi atau hubangan terhadap manusia yang lainnya, hal tersebut dapat disebut suatu system social. Didalam Organisasi setiap anggota organiasi termasuk semua orang anggota organiasi tersebut yang berinteraksi atau berhubungan dengan anggota yang lainnya serta kepada oaring diluar organiasai tersebut.

Sebuah organiasasi terbentuk dari sekumpulan orang, kemudian sekumpulan ini dapat dibentuk apabila perkembangan sekumpulan orang ini dapat menarik minat orang lain untuk bergabung dalam perkumpulan tersebut, ada pula dengan pengrekrutan atau panggilan dan undangan untuk bergabung dalam perkumpulan itu yang semakin lama dengan perkembangan perkumpulan orang tersebut dapat terbentuk organisasi yang besa. Sistem Sosial dapat diartikan sebagai bagian dari organiasasi jika dalam badan organisasi terdapat peran dan rasa social kesatuan dari para anggota, tidak jarang system social itu mengeluarkan gagasan yang mudah dicerna dan di hayati yang kemudian di implementasikan dalam realitas dengan tindakan-tindakan nyata dan praktis.


2. CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM

Sebuah organisasi tidak jarang terdapatnya berbagai beda pendapat untuk berbagai macam cara pandang para anggota dalam menyelesaikan masalah, dari berbagai pendapat itu tidak ada satupun yang pasti dan harus dilakukan semua anggota, perbedaan pendapat itu harus dimusyawarahkan terlebih dahulu kemudian diambil kesepakatan dan kemufakatan secara bersama. Hal ini adalah salah satu cara kita atau sudut pandang organiasasi ialah sebagai system, dalam hal ini organiasi mempunyai system untuk menghasilkan kebijakan dan kepentingan bersama, dari hal yang berbeda pendapat, dimusyawarahkan guna mendapatkan kesepakatan yang bersama. dapat dikatakan system jika didalam sutu interkasi atau hubungan yang terikat dalam asas-asas tertentu dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dan didalamnya terdapat input yang merupakan unsur yang di masukkan atau dipendapatkan untuk diolah, pengolah, merupakan sebuah kegiatan yang merubah input menjadi output, output, merupakan hasil yang didapat dari pengolahan, dan yang terakhir ialah umpan balik, merupakan reaksi yang timbul dari dalam lingkungan organisasi atau dari luar organisasi terhadap input, pengolahan dan output.

Sebuah Organisasi merupakan sistem terbuka yang selalu terdapat input, pengolahan, output dan umpan balik. Selain itu organisasi tidak berada di dalam kekosongan melainkan dalam interaksi dengan lingkungan. Antara organisasi dengan lingkungan perlu adanya penyesuaian.

Didalam Umpan Balik terdapat 2, yaitu 1. Umpan Balik positif, ialah sebuah reaksi dari output yang menunjukan adanya persetujuan dengan system yang berjalan. yang ke 2. sebaliknya, ialah umpan balik negative sebuah reaksi terhadap output yang menunjukan ketidak setujuan atau ketidak kesepekatan terhadap system atau output yang dianggap atau diketahui terdapat adanya penyimpangan.

Konflik Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi sebagai suatu sistem terdidi dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung satu sama lain dan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast dan Rosenzweigh, 1974). Subsistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai , teknikal (technical subsystem), manajerial (managerial subsystem), psikososial (psychosocial subsystem), dan subsistem struktur (structural subsystem). Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar individu maupun antarkelompok dalam organisasi. Banyak faktor yang melatarbelakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain sifat-sifat pribadi yang beda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang buruk, perbedaan nilai, dsb. Perbedaan-perbrdaan inilah yang akhirnya membawa organisasi ke dalam suasana konflik. Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

BAB II
P E M B A H A S A N

A. DEFINISI KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.




B. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang beda
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang.Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
C. AKIBAT - AKIBAT KONFLIK
1. Akibat Negatif
a. Menghambat komunikasi.
b. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
c. Mengganggu kerjasama/Team Work.
d. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
e. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
f. Individu atau personil mengalami tekanan (stres), mengganggu kosentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustasi, apatisme.
2. Akibat Positif
a. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
b. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.

c. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem serta prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
d. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
e. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
D. JENIS - JENIS KONFLIK
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
1. konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role).
2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
3. konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
4. konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).
5. konflik antar atau tidak antar agama serta politik.
E. CARA ATAU TAKTIK MENGATASI KONFLIK
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.

Berikut adalah cara atau taktik mengatasi konflik, yaitu
1. Rujuk
Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.
2. Persuasi
Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
3. Tawar-Menawar
Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
4. Pemecahan Masalah Terpadu
Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama de¬ngan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.



5. Penarikan Diri
Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.
6. Pemaksaan dan Penekanan
Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk-bentuk intimidasi lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa











BA0B III
P E N U T U P

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil tentang masalah konflik di dalam organisasi yaitu sebagai berikut :
1. Konflik adalah suatu hubungan yang melibatkan dua pihak atau lebih yang memiliki atau merasa diri mereka memiliki kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan yang bertentangan.
2. Konflik selalu timbul di tempat kerja, dan itu tidak bisa dihindarkan. Namun pemimpin harus mengelolanya secara luwes agar irama kerja sehari-hari tidak terganggu.
B. S A R A N
1. Konflik terjadi karena perbedaan yang ada. Sikapilah segala bentuk perbedaan dengan mengutamakan kepentingan bersama dan jauhkan sifat individualistis.
2. Masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin atau dimusyawarahkan dan menyediakan moderator agar masalah itu bisa disaring oleh kedua belah pihak.
3. Mencari titik temu. Ketika anda sebagai pemimpin dan menemui orang yang konflik, anda dapat memakai teknik ini. Teknik ini berusaha mencari persamaan yang ada antara pihak yang terlibat konflik, sekaligus juga diperkecil perbedaan yang ada.

Pengalaman Organisasi Formal dan Informal

PENGALAMAN ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
A. Arti Istilah Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.


B. Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.


C. Pembahasan.
Tugas pertama disini saya akan membahas pengalaman (experiences) saya di dalam suatu organisasi formal & informal, telah kita ketahui definisi dari masing-masing macam organisasi antara lain formal & informal yang seperti tertera pada bacaan di atas.

Pertama saya akan menerangkan pengalaman saya di dalam organisasi formal.

Semenjak saya lulus dari SDN 11 Tambun Selatan, dan saya melanjutkan ke SMPN 4 tambun selatan. Disana saya memulai masuk ke sebuah organisasi yang ada di smp tersebut. Dari mulai kelas 1 smp saya mulai masuk ke organisasi PMR untuk menjadi anggota. Tapi itu tidak lama kemudian saya keluar dari organisasi PMR dan berpindah ke organisasi ROHIS, nah,,., di organisasi inilah saya mulai berkembang ketika itu ada perlombaan yang diadakan oleh organisasi ROHIS , saya mengikuti lomba MTQ untuk mewakili kelas saya, dan akhirnya saya mendapatka juara ke 3 antar kelas, waww.,. saya heran sekaligus bangga juga sh, hehhe, kelas 3 ada perlombaan itu lagi dan saya menikuti nya lgi untuk perwakilan kelas iseng-iseng shih bisa mendapatkan juara ke 1, hehehe, dan akhirnya benar juga saya mendapatkan juara ke 1, alhamdulillah, setelah itu saya diminta untuk mewakili nama sekolah mengikuti lomba MTQ antar sekolah di kabupaten yang diadakan di SMPN1 Tambun Selatan, waw, saya gemeter langsung, hihih, tapi saya menerimanya sekali, iseng-iseng barangkali dapet juara, dan akhirnya saya tidak mendapatkan juara, hikzzz, walau sedih n berat hati, tapi tidak apalah, yang terpenting ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa, bisa mengikuti lomba-lomba di organisasi yang saya punyai yaitu ROHIS, setelah keluar dari smp saya melanjutkan ke SMAN 9 bekasi disana saya juga masuk ke organisasi ROHIS dan mengikuti segala mcam perlombaan yang diadakan ROHIS tersebut, jadi tambah pede n semangat aja nih hidup, hihih, itulah pengalaman saya di organisasi ROHIS yang kata orang sih organisasi anak-anak sholeh, hehehe, amin., walaupun sebagai anggota.

Kedua saya akan menjelaskan pengalaman saya di organisasi informal.

Pengalaman saya di Organisasi informal yaitu pernah menjabat menjadi sekertaris di dalam Panitia HUT RI yang ke-63-65 di Rt 08/12 tahun 2008 - 2010 sekarang, dan baru-baru ini saya ikut serta dalam kegiatan kepanitiaan. Di dalam kepanitiaan HUT RI ini saya mempunyai pengalaman dalam organisasi dilingkungan perumahan, saya mendapat banyak ilmu disini diantaranya : mendapat ilmu bagaimana caranya membuat surat undangan, cop surat panitia, membuat lambang panitia di aplikasi corel draw, tata cara bahasa yang benar untuk kata-kata dalam latar belakang acara kepanitiaan, susunan acara, dsb.

Tetapi di kepanitiaan ini pasti terdapat kekurangan, karena tidak selalu perfect pasti sebuah kepanitiaan itu, dari kekurangan ini kita dapat ambil hikmahnya dan belajar dari kekuranangan, untuk prospek buat kedepan jika saya menjadi pengurus panitia HUT RI kembali. Itulah pengalaman saya di organisasi informal.

Bentuk dan Type Organisasi

MACAM-MACAM BENTUK DAN TIPE ORGANISASI

BENTUK ORGANISASI
Bentuk-bentuk organisasi :

1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini &Staff

Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi, digunakan untuk mengatur kelancaran organisasi
Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandang organisasi dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi
B. TIPE-TIPE ORGANISASI
§ LINE ORGANIZATION
§ LINE AND STAFF ORGANIZATION
§ FUNCTIONAL ORGANIZATION
§ COMMITTEE ORGANIZATION

1. LINE ORGANIZATION
§ Tertua, paling sederhana
§ Tugas perencanaan, pengendalian berada di satu orang, line authority langsung dari pimpinan kpd bawahan.
Ciri line organization
§ Tujuan organisasi sederhana
§ Organisasinya kecil
§ Jumlah karyawan sedikit
§ Pimpinan dan karyawan saling mengenal & dpt berhubungan setiap hari
§ Hubungan pimpinan-karyawan bersifat langsung
§ Tingkat spesialisasi, alat yg diperlukan tidak begitu tingi tdk beraneka ragam
Kebaikan & keburukan
§Kesatuan pimpinan
§ Garis perintah
§ Proses pengambilan keputusan
§ Pengawasan
§ Tingkat solidaritas
2. Line & staff organization
§ Ciri :
§ Organisasi besar, kompleks
§ Jumlah karyawan banyak
§ Daerah kerja luas
§ Hubg kerja yg bersifat langsung tdk mungkin lagi
§ Pimpinan-karyawan bisa tidak saling mengenal
§ Spesialisasi beraneka ragam & digunakan scr optimal
§ Terdapat 3 komponen utama :
§ Pimpinan (pengendali, pnanggung jawab, menetukan tuj, kebijaksanaan, keputusan)
§ Staf (pembantu pimp) : staf koordinasi (nasihat, pengawasan), staf teknik (pelayanan teknis)
§ Pelaksana : pelaksana tugas
KEBAIKAN & KEBURUKAN
§ Ada pembagian tugas yg jelas
§ Potensi dapt dikembangkan optimal
§ Prinsip organizing dpt diterapkan
§ Pengambilan keptusan cepat, ahli
§ Koordinasi mudah, krn ada pembagian tugas
§ Moral anggota tinggi, krn sesuai keahlian
3. Functional organization
§ Adalah organisasi yg disusun berdasarkan sifat & macam-macam fungsi yg hrs dilaksanakan
§ Ciri :
§ Pembidangan tugas scr tegas & jelas dpt dibedakan
§ Dlm melaksanakn tgs tdk banyak memerlukan koordinasi trutama pd tingkat pelaksana bwhn krn bidang tugas sdh jelas.
§ Koordinasi ada pd tingkat pimpinan
§ Pembagian unit organisasi didsrkan spesialisasi tugas
§ Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit yg ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama
Dpt terlihat pd perusahaan yg bidang tugasnya dpt digariskan scr tegas, mis : unit produksi, pemasaran, keuangan, dll
KEBAIKAN & KEBURUKAN
§ pembidangan tugas jelas
§ spesialisasi dapt dikembangkan optimal
§ Solidaritas /moral dalam satu bidang tinggi
§ Koordinasi dalam satu bidang mudah
§ Koordinasi menyeluruh terjadi pd tingkat pimpinan
4. Committee organization
§ Umumnya dibentuk dalam waktu yg terbatas untuk melaksanakan tugas2 ttt.
§ Ciri :
§ Tugas tertentu, jangka waktu terbatas
§ Seluruh unsur pimp duduk dlm panitia (ketua/anggota)
§ Kepemimpinan kolektif, tanggungjwb kolektif
§ Semua anggota pimp mempunyai hak, wewenang, tggjwb yg sama
§ Pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas ttt yg hrs dilaksanakan dlm bentuk tugas
KEBAIKAN & KEBURUKAN
§ Keputusan diambil scr tepat krn dibicarakan scr kolektif
§ Kemungkinan tindkan diktatoris kecil
§ Kerja sama dikalangan pelaksanan muda